Minggu, 29 Mei 2011

TIPS PEMBERIAN MAKANAN UNTUK PERTUMBUHAN GIGI YANG SEHAT DAN KUAT PADA BALITA




Banyak diantara kita yang karena kesibukan sehari-hari atau hal lain, sering melupakan kesehatan tubuh terutama kesehatan gigi. Sudah bukan hal aneh kalau kita berobat ke dokter gigi, ketika ada keluhan saja, misalnya waktu gigi berdenyut, bengkak, tidak bisa buka mulut dan lain-lain. Sekarang ini banyak dijumpai makanan yang manis-manis dan lunak dengan kemasan dan iklan yang sangat menarik, yang kalau terlalu berlebihan dan kurang tepat melakukan perawatannya, sering menimbulkan kerusakan pada gigi, misalnya gigi berlubang, dan lain-lain.
Ada beberapa pertanyaan yang sering tidak terjawabkan oleh karena kesibukan tadi, dan kurang nya informasi dikalangan masyarakat kita, diantaranya:
  1. Mengapa kita tidak boleh mengabaikan kesehatan gigi.
  2. Makanan apa sajakah yang baik buat kesehatan gigi balita
  3. Kapan sebaiknya perawatan gigi itu di mulai.
  4. Kapan saat yang tepat kita berobat ke dokter gigi.
  5. Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya Kesehatan gigi tidak boleh di abaikan.
Ada beberapa orang tua dan masyarakat umum berpendapat bahwa perawatan gigi, khususnya pada anak-anak tidak terlalu penting, sehingga bisa diabaikan, karena toh akan digantikan oleh gigi tetap nantinya. Pendapat ini tidaklah tepat karena walaupun gigi anak-anak ini gigi ‘sementara’ tetap harus dijaga kebersihan dan kesehatannya. Hal ini penting, mengingat fungsi dari gigi tersebut adalah sebagai berikut : Untuk bicara , makan. penjaga ruangan dan mempertahankan lengkung rahang sehingga gigi tetap akan mendapat tempat yang cukup pada saat tumbuh.
Gigi sehat dan enak dilihat akan menambah rasa percaya diri pada anak. Hal ini penting tertanam sejak usia dini. Kapan perawatan gigi anak itu dimulai? Perawatan gigi anak dimulai sedini mungkin, sejak masih dalam kandungan. Karena pembentukan gigi susu, sebetulnya di mulai sejak janin berusia 6-8 minggu dalam kandungan. Sehingga jika terdapat gangguan kehamilan pada masa pembentukan gigi susu dapat mengakibatkan terjadinya kelainan pada gigi.
Kualitas gigi anak ditentukan oleh banyak faktor, terutama asupan gizi selama masa pembentukan dan pertumbuhan gigi. Pertumbuhan gigi pada janin tentunya juga dipengaruhi oleh asupan gizi ibu hamil. Kekurangan gizi selama kehamilan akan mengganggu pertumbuhan gigi janin dan juga dapat mengakibatkan kelainan pada gigi. Setelah anak lahir, asupan gizi yang cukup tetap diperlukan untuk pertumbuhan gigi anak. Pada saat itu masih berlangsung pembentukan gigi tetap yang akan muncul setelah gigi susu tanggal, kira-kira pada usia 5 – 6 tahun. Pertumbuhan gigi pada anak. Gigi bayi mulai tumbuh antara usia 6 – 24 bulan. Masa pertumbuhan gigi pada anak, tidak lah sama. Kadang-kadang bisa lebih awal atau malah terlambat. Biasanya dimulai dari gigi depan bawah kemudian gigi depan atas. Tumbuhnya gigi ini bisa menyakitkan dan menimbulkan stress pada bayi. Tapi ada beberapa bayi tidak mengalami keluhan ini.
  1. Gejala Tumbuh Gigi
  2. Gusi membengkak dan lunak
  3. Air ludah berlebihan
  4. Pipi merah dan hangat
  5. Gelisah, rewel, selera makan berkurang
  6. Menggigit dan menggerogoti benda-benda yang di temuinya.
Penanggulangan
Berikan benda-benda keras untuk di gigit-gigit, seperti mainan dari karet. Benda ini dapat membantu mengatasi rasa tidak nyaman pada gusi , juga merangsang pertumbuhan gigi dan rahang, karena adanya aktifitas kerja otot sekitar rahang.
  1. Beri biskuit khusus untuk bayi.
  2. Berikan pijatan dan rabaan dengan jari bersih atau sendok yang didinginkan pada gusinya.
Bawa ke dokter gigi untuk dilakukan pemeriksaan dan diberikan obat penghilang rasa sakit yang biasanya berbentuk jeli yang di oleskan pada gusi. Amankah Pemakaian Dot? Mengisap merupakan suatu tindakan yang alami bagi bayi, karena tindakan inilah yang bisa dilakukan bayi untuk makan. Banyak orang tua khawatir akan perkembangan gigi dan rahangnya bila bayi mengisap ibu jari atau dot, sehingga kadang-kadang memarahinya. Sebetulnya mengisap ibu jari ini atau pemakaian dot merupakan hal yang wajar dan kebanyakan bayi melakukannya jauh sebelum terjadi kerusakan pada gigi dan tulang rahangnya. Dan menurut penelitian di sebutkan bahwa semasa bayi di dalam kandungan, sudah mengisap ibu jari. Mengisap ibu jari atau dot ini akan menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi bayi. Dan orang tua tidak perlu khawatir akan hal ini. Kebiasaan ini akan menimbulkan masalah, jika berlanjut hingga gigi tetap tumbuh karena akan mengganggu perkembangan tulang rahang dan giginya.
Manfaat Pemakaian Dot
Pemberian dot kadang perlu waktu bayi istirahat atau tidur, dimana setelah diberi makan dia masih ingin mengisap.
Jika anda menemukan bayi mengisap ibu jari selama 3 bulan pertama, cobalah untuk mengganti dengan dot. Karena dot ini merupakan alternative pengganti terbaik dari mengisap ibu jari, karena jika suatu saat kebiasaan ini berhenti, anda tinggal membuangnya.
  1. Periksalah dot ini, jika lengket, pecah atau robek, segeralah dibuang, dan ganti dengan yang baru, untuk menghindari tertelan.
  2. Pada saat bayi mulai belajar berjalan, batasi pemakaian dot ini, hanya jika si bayi rewel saja dan perlu kenyamanan. Pemakaian yang telalu sering pada saat ini, akan menghambat perkembangan bicaranya.
  3. Bersihkan dot ini setiap akan di pakai, seperti halnya pemakaian botol.
  4. Jangan mengikatkan dot ini di leher bayi, untuk menghindari kemungkinan tercekik.
  5. Jangan pernah mencelupkan dot kedalam madu atau bahan makanan yang manis lainnya, karena hal ini akan menyebabkan lubang pada gigi.
Kapan orang tua harus mulai merawat gigi anak? Sejak gigi susu pertama muncul, perawatan gigi harus sudah dimulai. Pertama-tama dengan mebiasakan bayi mau di bersihkan giginya.
  1. Bersihkan gigi dan gusi setiap selesai makan, bisa menggunakan waslap basah.
  2. Sikat gigi mereka dengan memakai sikat gigi khusus untuk anak-anak , sejak pertama tumbuh gigi kemudian dilanjutkan dengan pijatan pada gusinya.
  3. Gunakan benang gigi, jika gigi sudah berkontak dengan gigi sebelahnya, untuk membantu membersihkan sela gigi.
  4. Periksalah permukaan luar dan dalam gigi untuk mengetahui ada/ tidaknya gigi berlubang/ caries.
  5. Kurangi konsumsi gula/ makanan yang mengandung gula.
  6. Jangan beri susu dari botol sampai anak tertidur.
Jika menemukan adanya masalah pada giginya, segera bawa ke dokter gigi untuk di periksa. Pentingnya Menyikat gigi Mengapa kita harus menanamkan kebiasaan menyikat gigi pada anak sedini mungkin, karena : Akan meningkatkan kebiasaan menjaga kesehatan rongga mulutnya yang akan berlangsung seumur hidup. Gigi berlubang pada anak-anak gampang terjadi dibandingkan pada gigi dewasa. Dengan menyikat gigi, akan melepaskan plak penyebab lubang pada gigi.
Cara Menyikat Gigi Anak
  1. Setiap hari plak terkumpul pada permukanan dalam dan luar gigi serta permukaan kunyah.
  2. Menyikat gigi merupakan cara yang efektif untuk melepaskan plak ini.
  3. Pilih sikat gigi yang halus dan berukuran kecil
  4. Koordinasi tangan anak biasanya belum sempurna, butuh pertolongan anda, bantulah.
  5. Jika bulu sikat gigi sudah mengembang, gantilah dengan yang baru
  6. Mulai perkenalkan dengan benang gigi, saat gigi sudah bersentuhan dengan gigi sebelahnya
Cara melatih anak menyikat gigi sendiri Kunci utama adalah, buatlah suasana menyenangkan tanpa paksaan dan tekanan.
  1. Biarkanlah mereka menyikat gigi anda.
  2. Berilah dia boneka yang ada giginya dan biarkan dia menyikat gigi boneka tersebut.
  3. Pakai pasta gigi sedikit saja, karena kalau kebanyakan, akan menimbulkan buih yang banyak, yang akan menyulitkan menyikat gigi.
  4. Ajarkan cara meludahkan buih pasta gigi. Kunjungan Pertama ke Dokter Gigi Dianjurkan untuk membawa anak diperiksakan giginya ke dokter gigi pada saat ulang tahun pertamanya, tapi kadang diperlukan lebih awal, kalo dirasa ada masalah. Bayi bisa mengalami caries segera setelah gigi tumbuh, yang akan mengganggu makan, tidur dan kadang sangat menyakitkan. Seorang doker gigi akan lebih senang memeriksa gigi anak di usia dini sebelum timbul masalah yang lebih parah lagi. Persiapan yang perlu dilakukan sebelum berkunjung ke dokter gigi Cari informasi tentang dokter gigi yang sabar, pengertian dan senang ngajak ngobrol anak. Atau anda bisa ke dokter spesialis dokter gigi anak/ Pedodontist.
  5. Bawa anak anda saat anda atau temen anda berobat gigi.
  6. Perkenalkan dia ke staf di tempat praktek gigi.
  7. Jangan biarkan anak anda mengetahui kecemasan atau rasa takut yang anda alami saat berkunjung ke dokter gigi,terutama jika anda membicarakannya dengan teman anda tentang sakit, nyeri, jarum suntik, bor dan lain-lain. * Anak andapun akan meniru apa yang anda rasakan.Saat anda akan mengajaknya ke dokter gigi, jelaskan apa yang akan terjadi, dengan kata-kata seperti, “nanti dokter giginya akan melihat gigimu atau dokter gigi nanti akan menghitung gigimu.”
  8. Jangan sekali-sekali bilang, “ga sakit , kok” atau “ jangan takut!”Jadikan kunjungan ke dokter gigi ini suatu hal yang menyenangkan dan jadwakan untuk berkunjung tiap 6 bulan sekali.

Tahapan Perkembangan Kemampuan Bicara dan Berbahasa


Berikut ini akan disajikan informasi seputar tahapan perkembangan bahasa dan bicara seorang anak. Namun perlu diperhatikan, bahwa batasan-batasan yang tertera juga bukan merupakan batasan yang kaku mengingat keunikan setiap anak berbeda satu dengan yang lain.

Menurut Dr. Miriam Stoppard (1995) tahapan perkembangan kemampuan bicara dan berbahasa dapat dibagi sebagai berikut:

0 - 8 Minggu
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan  Bahasa

Pada masa awal, seorang bayi akan mendengarkan dan mencoba mengikuti suara yang didengarnya. Sebenarnya tidak hanya itu, sejak lahir ia sudah belajar mengamati dan mengikuti gerak tubuh serta ekspresi wajah orang yang dilihatnya dari jarak tertentu. Meskipun masih bayi, seorang anak akan mampu memahami dan merasakan adanya komunikasi dua arah dengan memberikan respon lewat gerak tubuh dan suara. Sejak dua minggu pertama, ia sudah mulai terlibat dengan percakapan, dan pada minggu ke-6 ia akan mengenali suara sang ibu, dan pada usia 8 minggu, ia mulai mampu memberikan respon terhadap suara yang dikenalinya.

Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua

  1. Semakin dini orang tua menstimulasi anaknya dengan cara mengajaknya bercakap-cakap dan menunjukkan sikap yang mendorong munculnya respon dari si anak, maka sang anak akan semakin dini pula tertarik untuk belajar bicara. Tidak hanya itu, kualitas percakapan dan bicaranya juga akan lebih baik. Jadi, teruslah mengajak anak Anda bercakap-cakap sejak hari pertama kelahirannya.
  2. Jalinlah komunikasi dengan dihiasi oleh senyum Anda, pelukan, dan perhatian. Dengan demikian anak Anda akan termotivasi untuk berusaha memberikan responnya.
  3. Tunjukkanlah selalu kasih sayang melalui peluk-cium, dan kehangatan yang bisa dirasakan melalui intonasi suara Anda. Dengan demikian, Anda menstimulasi terjalinnya ikatan emosional yang erat antara Anda dengan anak Anda sekaligus membesarkan hatinya.
  4. Selama menjalin komunikasi dengan anak Anda, jangan lupa untuk melakukan kontak mata secara intensif karena dari pandangan mata tersebutlah anak bisa merasakan perhatian, kasih sayang, cinta, dan pengertian. Jika sedang bicara, tataplah matanya dan jangan malah membelakangi dia.
  5. Jika anak Anda menangis, jangan didiamkan saja. Selama ini banyak beredar pandangan keliru, bahwa jika bayi menangis sebaiknya didiamkan saja supaya nantinya tidak manja dan bau tangan. Padahal, satu-satunya cara seorang bayi baru lahir untuk mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya (haus, lapar, kedinginan, kepanasan, kebutuhan emosional, kelelahan, kebosanan) dia adalah melalui tangisan. Jadi, jika tangisannya tidak Anda pedulikan, lama-lama dia akan frustasi karena kebutuhannya terabaikan. Yang harusnya Anda lakukan adalah memberinya perlakuan seperti yang dibutuhkannya saat ia menangis. Untuk itu, kita sebagai orang tua haruslah belajar memahami dan mengerti bahasa isyaratnya. Tidak ada salahnya, jika Anda seakan-akan bertanya padanya, seperti :”rupanya ada sesuatu yang kamu inginkan,....coba biar Ibu lihat...”



8 - 24 Minggu
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan  Bahasa

Tidak lama setelah seorang bayi tersenyum, ia mulai belajar mengekspresikan dirinya melalui suara-suara yang sangat lucu dan sederhana, seperti “eh”, “ah”, “uh”, “oh” dan tidak lama kemudian ia akan mulai mengucapkan konsonan seperti “m”, “p”, “b”, “j” dan “k”. Pada usia 12 minggu, seorang bayi sudah mulai terlibat pada percakapan “tunggal” dengan menyuarakan “gaga”, “ah goo”, dan pada usia 16 minggu, ia makin mampu mengeluarkan suara seperti tertawa atau teriakan riang, dan bublling. Pada usia 24 minggu, seorang bayi akan mulai bisa menyuarakan “ma”, “ka”, “da” dan sejenisnya. Sebenarnya banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak sudah mulai memahami apa yang orang tuanya atau orang lain katakan. Lucunya, anak-anak itu akan bermain dengan suaranya sendiri dan terus mengulang apa yang didengar dari suaranya sendiri.

Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua

  1. Untuk bisa berbicara, seorang anak perlu latihan mekanisme berbicara melalui latihan gerakan mulut, lidah, bibir. Sebenarnya, aktivitas menghisap, menjilat, menyemburkan gelembung dan mengunyah merupakan kemampuan yang diperlukan. Oleh sebab itu, latihlah anak Anda baik dengan permainan maupun dengan makanan.
  2. Sering-seringlah menyanyikan lagu untuk anak Anda dengan lagu-lagu anak-anak yang sederhana dan lucu, secara berulang dengan penekanan pada ritme dan pengucapannya. Bernyanyilah dengan diselingi permainan-permainan yang bernada serta menarik. Jadi, luangkan lah waktu Anda untuk terlibat dalam kegiatan menarik seperti itu agar kemampuan bicara dan berbahasa anak Anda lebih berkembang.
  3. Salah satu cara seorang anak berkomunikasi di usia ini adalah melalui tertawa. Oleh sebab itu, sering-seringlah bercanda dengannya, tertawa, membuat suara-suara dan ekspresi lucu agar kemampuan komunikasi dan interaksinya meningkat dan mendorong tumbuhnya kemampuan bahasa dan bicara.
  4. Setiap bayi yang baru lahir, mereka akan belajar melalui pembiasaan atau pun pengulangan suatu pola, kegiatan, nama atau peristiwa. Melalui mekanisme ini Anda mulai bisa mengenalkan kata-kata yang bermakna pada anak pada saat melakukan aktivitas rutin, seperti : pada waktu mau makan, Anda bisa katakan “nyam-nyam”



28 Minggu - 1 Tahun
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan  Bahasa

Usia 28 minggu seorang anak mulai bisa mengucapkan “ba”, “da”, “ka” secara jelas sekali. Bahkan waktu menangis pun vokal suaranya sangat lantang dan dengan penuh intonasi. Pada usia 32 minggu, ia akan mampu mengulang beberapa suku kata yang sebelumnya sudah mampu diucapkannya. Pada usia 48 minggu, seorang anak mulai mampu sedikit demi sedikit mengucapkan sepatah kata yang sarat dengan arti. Selain itu, ia mulai mengerti kata “tidak” dan mengikuti instruksi sederhana seperti “bye-bye” atau main “ciluk-baa”. Ia juga mulai bisa meniru bunyi binatang seperti “guk”, “kuk”, “ck”

Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua

  1. Jadilah model yang baik untuk anak Anda terutama pada masa ini lah mereka mulai belajar meniru kata-kata yang didengarnya dan mengucapkannya kembali. Ucapkan kata-kata dan kalimat Anda secara perlahan, jelas disertai tindakan (agar anak tahu artinya atau korelasinya antara kata yang Anda ucapkan dengan tindakan kongkritnya), dan jangan lupa, bahasa tubuh dan ekspresi wajah Anda juga harus pas.
  2. Anak Anda akan belajar bicara dengan bahasa yang tidak jelas bagi Anda. Jadi, ini lah waktunya untuk Anda berdua (Anda dengan anak) saling belajar untuk bisa saling memahami keinginan dan maksud berdua. Jadikanlah kegiatan ini sebagai salah satu bentuk permainan yang menyenangkan agar anak Anda tidak patah semangat untuk terus mencoba mengucapkan secara pas dan jelas. Namun, jika Anda malas memperhatikan “suaranya”, apa yang dimaksudnya, dan tidak mengulangi suaranya, atau bahkan ekspresi wajah Anda membuat dirinya jadi enggan mencoba, maka anak Anda akan merasa bahwa “tidak memungkinkan baginya untuk mencoba mengekspresikan keinginan karena orang dewasa tidak akan ada yang mengerti dan mau mendengarkan”
  3. Kadang-kadang, ikutilah gumamannya, namun, Anda juga perlu mengucapkan kata secara benar. Jika suatu saat ia berhasil mengucapkan suatu suku kata atau kata dengan benar, berilah pujian yang disertai dengan pelukan, ciuman, tepuk tangan..dan sampaikan padanya, “betapa pandainya dia”.
  4. Jika mengucapkan sebuah kata, sertailah dengan penjelasan artinya. Lakukan hal ini terus menerus meski tidak semua dimengertinya. Penjelasan bisa dilakukan misal dengan menunjukkan gambar, gerakan, sikap tubuh, atau pun ekspresi.



1 Tahun - 18 Bulan
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan  Bahasa

Pada usia setahun, seorang anak akan mampu mengucapkan dua atau tiga patah kata yang punya makna. Sebenarnya, ia juga sudah mampu memahami sebuah obyek sederhana yang diperlihatkan padanya. Pada usia 15 bulan, anak mulai bisa mengucapkan dan meniru kata yang sederhana dan sering didengarnya untuk kemudian mengekspresikannya pada porsi / situasi yang tepat. Usia 18 bulan, ia sudah mampu menunjuk obyek-obyek yang dilihatnya di buku dan dijumpainya setiap hari. Selain itu ia juga mampu menghasilkan kurang lebih 10 kata yang bermakna.

Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua

  1. Semakin mengenalkan anak Anda dengan berbagai macam suara, bunyi, seperti misalnya suara mobil, motor, kucing, anjing, dsb. Kenalkan pula pada suara-suara yang sering didengarnya sehari-hari, seperti pintu terbuka-tertutup, suara air, suara angin berdesir di pepohonan, kertas dirobek, benda jatuh, dsb.
  2. Sering-seringlah membacakan buku-buku yang sangat sederhana namun sarat dengan cerita yang menarik untuk anak dan gambar serta warna yang “eye catching”. Tunjukkan obyek-obyek yang terlihat di buku, sebutkan namanya, jelaskan apa yang sedang dilakukannya, bagaimana jalan ceritanya. Minta lah padanya untuk mengulang nama yang Anda sebutkan, dan jangan lupa, berilah pujian jika ia berhasil mengingat dan mengulang nama yang Anda sebutkan.
  3. Jika sedang bersamanya, sebutkan nama-nama benda, warna dan bentuk pada setiap obyek yang dilihatnya.
  4. Anda mulai bisa mengenalkan dengan angka dengan kegiatan seperti menghitung benda-benda sederhana yang sedang dibuat permainan. Lakukan itu dalam suasana yang santai dan nyaman agar anak tidak merasa ada tekanan keharusan untuk menguasai kemampuan itu


18 Bulan - 2 Tahun
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan  Bahasa

Pada rentang usia ini, kemampuan bicara anak semakin tinggi dan kompleks. Perbendaharaan katanya pun bisa mencapai 30 kata dan mulai sering mengutarakan pertanyaan sederhana, seperti “mana ?”, “dimana?” dan memberikan jawaban singkat, seperti “tidak”, “disana”, “disitu”, “mau”. Pada usia ini mereka juga mulai menggunakan kata-kata yang menunjukkan kepemilikan, seperti “punya ani”, “punyaku”. Bagaimana pun juga, sebuah percakapan melibatkan komunikasi dua belah pihak, sehingga anak juga akan belajar merespon setelah mendapatkan stimulus. Semakin hari ia semakin luwes dalam menggunakan kata-kata dan bahasa sesuai dengan situasi yang sedang dihadapinya dan mengutarakan kebutuhannya. Namun perlu diingat, oleh karena perkembangan koordinasi motoriknya juga belum terlalu sempurna, maka kata-kata yang diucapkannya masih sering kabur, misalnya “balon” jadi “aon”, “roti” jadi “oti”

Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua

  1. Mulailah mengenalkan anak Anda pada perbendaharaan kata yang menerangkan sifat atau kualitas. Seperti “baik, indah, cantik, dingin, banyak, sedikit, asin, manis, nakal, jelek, dsb. Caranya, pada saat Anda mengucapkan suatu kata tertentu, sertailah dengan kualitas tersebut, misalnya “anak baik, anak manis, anak pintar, baju bagus, boneka cantik, anak nakal, roti manis”, dsb
  2. Mulailah mengenalkan padanya kata-kata yang menerangkan keadaan atau peristiwa yang terjadi : sekarang, besok, di sini, di sana, kemarin, nanti, segera, dsb.
  3. Anda juga bisa mengenalkannya kata-kata yang menunjukkan tempat : di atas, di bawah, di samping, di tengah, di kiri, di kanan, di belakang, di pinggir; Anda bisa melakukannya dengan menggunakan contoh gerakan. Banyak model permainan yang dapat Anda gunakan untuk menerangkan kata-kata tersebut, bahkan dengan permainan, akan jauh lebih menyenangkan baginya dna bagi Anda.
  4. Yang perlu Anda ingat, janganlah menyetarakan perkembangan anak Anda dengan anak-anak lainnya karena tiap anak mempunyai dan mengalami hambatan yang berbeda-beda. Jadi, jika anak Anda kurang lancar dan fasih berbicara, janganlah kemudian menekannya untuk lekas-lekas mengoptimalkan kemampuannya. Keadaan ini hanya akan membuatnya stress



2 Tahun - 3 Tahun
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan  Bahasa

Seorang anak mulai menguasai 200 – 300 kata dan senang bicara sendiri (monolog). Sekali waktu ia akan memperhatikan kata-kata yang baru didengarnya untuk dipelajari secara diam-diam. Mereka mulai mendengarkan pesan-pesan yang penuh makna, yang memerlukan perhatian dengan penuh minat dan perhatian. Perhatian mereka juga semakin luas dan semakin bervariasi. Mereka juga semakin lancar dalam bercakap-cakap, meski pengucapannya juga belum sempurna. Anak seusia ini juga semakin tertarik mendengarkan cerita yang lebih panjang dan kompleks. Jika diajak bercakap-cakap, mudah bagi mereka untuk loncat dari satu topik pembicaraan ke yang lainnya. Selain itu, mereka sudah mampu menggunakan kata sambung “sama”, misalnya “ani pergi ke pasar sama ibu”, untuk menggambarkan dan menyambung dua situasi yang berbeda. Pada usia ini mereka juga bisa menggunakan kata “aku”, “saya” “kamu” dengan baik dan benar. Dengan banyaknya kata-kata yang mereka pahami, mereka semakin mengerti perbedaan antara yang terjadi di masa lalu, masa kini dan masa sekarang.

Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua

  1. Pada usia ini, anak Anda akan lebih senang bercakap-cakap dengan anak-anak seusianya dari pada dengan orang dewasa. Oleh sebab itu, akan baik jika ia banyak dikenalkan dengan anak-anak seusianya dan dilibatkan pada lingkungan sosial yang bisa memfasilitasi kemampuan sosial dan berkomunikasinya. Salah satu tujuan para orang tua memasukkan anaknya dalam nursery school adalah karena alasan tersebut, agar anaknya bisa mengembangkan kemampuan komunikasi sekaligus sosialisasi. Meskipun demikian, bahasa dan kata-kata yang diucapkan masih bersifat egosentris, namun lama kelamaan akan lebih bersifat sosial seiring dengan perkembangan usia dan keluasan jaringan sosialnya.
  2. Sering-seringlah menceritakan cerita menarik pada anak Anda, karena sebenarnya cerita juga merupakan media atau sarana untuk mengekspresikan emosi, menamakan emosi yang disimpannya dalam hati, dan belajar berempati. Dari kegiatan ini pula lah anak Anda tidak hanya belajar berani mengekspresikan diri secara verbal tapi juga belajar perilaku sosial.
  3. Ceritakan padanya cerita yang lebih kompleks dan kenalkan beberapa kata-kata baru sambil menerangkan artinya. Lakukan ini secara terus menerus agar ia dapat mengingatnya dan mengenalinya dengan mudah ketika Anda mengulang cerita itu kembali di lain waktu.


3 - 4 Tahun
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan  Bahasa

Anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang bersifat perintah; hal ini juga menunjukkan adanya rasa percaya diri yang kuat dalam menggunakan kata-kata dan menguasai keadaan. Mereka senang sekali mengenali kata-kata baru dan terus berlatih untuk menguasainya. Mereka menyadari, bahwa dengan kata-kata mereka bisa mengendalikan situasi seperti yang diinginkannya, bisa mempengaruhi orang lain, bisa mengajak teman-temannya atau ibunya. Mereka juga mulai mengenali konsep-konsep tentang kemungkinan, kesempatan, dengan “andaikan”, “mungkin”, “misalnya”, “kalau”. Perbendaharaan katanya makin banyak dan bervariasi seiring dengan peningkatan penggunaan kalimat yang utuh. Anak-anak itu juga makin sering bertanya sebagai ungkapan rasa keingintahuan mereka, seperti “kenapa dia Ma ?”, “sedang apa dia Ma?”, “mau ke mana ?”

Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua

  1. Hindari sikap mengkoreksi kesalahan pengucapan kata anak secara langsung, karena itu akan membuatnya malu dan malah bisa mematahkan semangatnya untuk belajar dan berusaha. Anda bisa mengulangi kata-kata tersebut secara jelas seolah Anda mengkonfirmasi apa yang dimaksudkannya. Dengan demikian, ia akan memahami kesalahannya tanpa merasa harus malu.
  2. Pada usia ini, seorang anak sudah mulai bisa mengerti penjelasan sederhana. Oleh sebab itu, Anda bisa mulai mencoba untuk mengajaknya mendiskusikan soal-soal yang sangat sederhana; dan tanyakan apa pendapatnya tentang persoalan itu. Dengan cara itu, Anda melatih cara dan proses penyelesaian masalah pada anak Anda setahap demi setahap. Hasil dari tukar pendapat itu sebenarnya juga mempertinggi self-esteem anak karena ia merasa pendapatnya didengarkan oleh orang dewasa.
  3. Mulailah mengeluarkan kalimat yang panjang dan kompleks, agar ia mulai belajar meningkatkan kemampuannya dalam memahami kalimat. Untuk mengetahui apakah ia memahami atau tidak, Anda bisa melihat respon dan reaksinya; jika ia melakukan apa yang Anda inginkan, dapat diartikan ia cukup mengerti kalimat Anda.
  4. Anak-anak sangat menyukai kegiatan berbisik karena hal itu permainan mengasikkan buat mereka sebagai salah satu cara mengekspresikan perasaan, dan keingintahuan.
  5. Pakailah cerita-cerita dongeng dan fabel yang sebenarnya mencerminkan dunia anak kita dan memakainya sebagai suatu cara untuk mengajarkan banyak hal tanpa menyinggung perasaannya. Dengan mendongeng, Anda mengenalkan padanya konsep-konsep tentang moralitas, nilai-nilai, sikap yang baik dan jahat, keadilan, kebajikan dan pesan-pesan moral lainnya. Jadikanlah saat-saat bersama anak Anda sebagai masa yang menyenangkan, ceria, santai dan segar. Buatlah ini menjadi kebiasaan di waktu-waktu tertentu, seperti sebelum tidur atau di waktu sore hari. (jr)

Perawatan pasca melahirkan

Organ reproduksi
 Payudara
 Rahim
Aktivitas
 BAK dan BAB
 Berhubungan seksual
Perawatan payudara
Senam nifas
Perawatan pasca melahirkan (masa nifas) merupakan perawatan selama enam minggu atau 40 hari. Pada masa ini, ibu mengalami perubahan fisik dan alat-alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hamil, masa laktasi (menyusui), maupun perubahan psikologis menghadapi keluarga baru. Perawatan pasca melahirkan dapat dilakukan sendiri dan sesegera mungkin. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan antara lain :

Organ reproduksi

Payudara

Sebaiknya ibu menyusui bayinya sedini mungkin, dan sesering mungkin (tergantung kebutuhan bayi) sehingga tidak terjadi pembengkakan payudara. Gunakan pula BH yang tidak menekan atau sempit. Apabila pembengkakan terjadi, pijat ringan bagian payudara yang menggumpal dengan menggunakan air hangat dan baby oil. Kemudian sesegera mungkin menyusui sang bayi. Pembengkakan yang berkelanjutan dapat menimbulkan demam pada ibu. Bila hal ini terjadi, lakukan pengeluaran asi baik dengan cara menyusui maupun dipompa keluar.

Rahim

Penciutan rahim dapat diketahui dengan meraba bagian bulat agak keras di bawah pusat. Pada hari ke-10 sampai 14, rahim tidak teraba lagi. Penciutan rahim dibantu oleh oksitosin, yaitu hormone yang mengontraksikan otot-otot rahim yang keluar saat menyusui. Penciutan rahim ini terjadi karena lancarnya pengeluaran cairan vagina (lochea). Penciutan kandungan yang tidak normal terjadi akibat infeksi lapisan rahim yang rentan infeksi akibat lepasnya plasenta dan kurang mobilisasi. Tanda-tandanya antara lain sedikit demam, agak sakit pada perut bagian bawah, dan kadang vagina berbau kurang sedap karena keluarnya lochea tidak lancer.

Aktivitas

Aktivitas sangat bervariasi, tergantung pada kompplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka (jika ada). Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi sedini mungkin, 2 jam setelah persalinan.

BAK & BAB

Buang air kecil (BAK) akan meningkat pada 2-4 hari setelah persalinan. Ini terjadi karena volume darah ekstra yang dibutuhkan selama hamil tidak diperlukan lagi. Sebaiknya ibu tidak menahan BAK ketika ada rasa sakit pada jahitan. Sulit buang air besar (BAB) dapat terjadi karena ketakutan yang berlebihan akan jahitan terbuka, atau wasir. Untuk itu, konsumsilah makanan tinggi serat, dan cukup minum.

Hubungan Seksual

Pada banyak pasangan, perubahan karena kehamilan dapat mengganggu keseimbangan dalam hubungan seksual mereka, begitu juga setelah persalinan. Beberapa agama melarang untuk melakukan hubungan seksual semasa nifas. Setelah itu, pada prinsipnya adalah tidak bermasalah. Hanya saja, terkadang istri kurang percaya diri untuk melakukan hal terebut. Untuk itu diperlukan pengertian dan pemahaman suami atas kondisi psikologi sang istri.

Perawatan payudara

Perawatan payudara bisa dilakukan sebelum melahirkan. Tujuannya adalah memperlancar pengeluaran asi. Untuk pasca persalinan, lakukan sedini mungkin, yaitu 1 sampai 2 hari dan dilakukan 2 kali sehari. Berikut langkah-langkahnya :
  1. Siapkan alat dan bahan berikut : minyak kelapa, gelas susu, air panas dan dingin dalam baskom kecil, handuk kecil, dan handuk bersih.
  2. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut :
    Licinkan tangan dengan minyak
  1. Pengurutan pertama
    • Licinkan kedua tangan dengan minyak.
    • Tempatkan kedua tangan di antara payudara.
    • Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak tangan kanan ke arah sisi kiri dan telapak kanan ke arah sisi kanan.
    • Lakukan terus pengurutan ke bawah dan samping, selanjutnya pengurutan melintang.
    • Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk tiap payudara
  2. Pengurutan kedua

    Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu. Lakukan 2 gerakan tiap payudara bergantian.
  3. Pengurutan ketiga
    Sokong payudara kiri dengan satu tangan sedang tangan lainnya mengurut dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah puting susu. Lakukan sekitar 30 kali.
  4. Pengompresan

    Kompres payudara dengan handuk kecil hangat selama 2 menit, lalu ganti dengan kompres air dingin. Kompres bergantian selama 3 kali dan akhiri dengan kompres air hangat.
  5. Pengosongan Asi
    Pengosongan ini dimaksudkan untuk mencegah pembendungan asi.
    1. Keluarkan air susu dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk kira-kira 2 sampai 3 cm dari puting susu dan tampung asi yang keluar.
    2. Tekan payudara ke arah dada dan perhatikan agar jari-jari jangan diregangkan. Angkat payudara yang agak besar dahulu lalu tekan ke arah dada.
    3. Gerakkan ibu jari dan telunjuk ke arah puting susu untuk menekan dan mengosongkan tempat penampungan susu pada payudara tanpa rasa sakit.
    4. Ulangi untuk masing-masing payudara.

Senam Nifas

Senam nifas berguna untuk membantu mempercepat pemulihan fisik ibu setelah menjalani proses persalinan. Berikut adalah contoh-contoh gerakan senam nifas:
Gerakan 1
Gerakan 2
Gerakan 3
Gerakan 4
Gerakan 5
Gerakan 6
Gerakan 7
Gerakan 8
Gerakan 9

 
 

Massage payudara untuk pemeliharaan payudara

Bagi sebagian ibu, aktivitas menyusui kerap dihubungkan dengan keindahan payudara. Alasan inilah yg membuat mereka enggan berlama-lama menyusui.

Pakar Asi Dr. Utami Roesli Sp.A. dalam sebuah seminar ASI mengungkapkan bahwa sesungguhnya bukan menyusui yg mengubah bentuk payudara, tapi proses kehamilanlah yg menyebabkan perubahan itu. Dan bila ada keinginan untuk mengembalikan bentuknya seperti saat masih gadis, lebih baik lupakanlah. Sebab memang tak mungkin.

Namun, itu bukan berarti tak ada cara membuat payudara tetap terlihat indah dan kencang. Apalagis etelah persalinan dan di saat anda menyusui. Selain terlihat indah, perawatan payudara yg dilakukan dengan benar dan teratur akan memudahkan si kecil mengkonsumsi ASI. Pemeliharaan ini juga bisa merangsang produksi ASI dan mengurangi resiko luka saat menyusui.

Berikut ini kiat masase payudara yg dapat anda praktekkan sejak hari ke-2 usai persalinan, sebanyak 2 kali sehari.

Cucilah tangan sebelum memasase. Lalu tuangkan minyak ke dua belah telapak tangan secukupnya. Pengurutan dimulai dengan ujung jari, caranya :
  1. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah putting susu
  2. Selanjutnya buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu diseluruh bagian payudara. Lakukan gerakan seperti ini pada payudara kanan.
  3. Gerakan selanjutnya letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara. Urutlah dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali. Variasi lainnya dalah gerakan payudara kiri dengan kedua tengan, ibu jari di atas dan empat jari lainnya di bawah. Peras dengan lembut payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke depan ke arah putting susu. Lakukan hal yg sama pada payudara kanan.
  4. Lalu cobalah posisi tangan paralel. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali. Setelah itu, letakkan satu tangan di sebelah atas dan satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah putting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara terkena urutan.
  5. Semua gerakan itu bermanfaat melancarkan refleks pengeluaran ASI. Selain itu juga merupakan cara efektif menigkatkan volume ASI. Terakhir yg tak kalah penting, mencegah bendungan pada payudara.

Sabtu, 28 Mei 2011

ASI Peras, Solusi Untuk Ibu Bekerja


Jadi, Bu, tak ada alasan untuk tak memberi ASI eksklusif pada si kecil. Sangat dianjurkan menyimpan ASI peras di lemari es karena tahan 2 hari dan kualitasnya pun tak berubah. Sekitar 70 persen ibu di Indonesia bekerja. Ini berarti, banyak ibu yang tak bisa menyusui. Namun bukan berarti si kecil tak bisa mendapatkan ASI sama sekali. Toh, ASI bisa diperas. Dengan begitu, si kecil bisa tetap memperoleh ASI, bahkan ASI eksklusif yaitu hanya ASI tanpa makanan tambahan apa pun hingga si kecil berusia 6 bulan. Hanya sayang, ASI peras tak bisa menggantikan tindakan menyusui itu sendiri. Seperti diketahui, tindakan menyusui punya banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. "Kalau saja semua bayi mendapatkan exclusive breast feeding minimal 4 bulan, saya yakin tak akan ada tawuran seperti sekarang ini.

Karena anak-anak yang diberi ASI akan tumbuh menjadi anak yang kepribadiannya baik, lantaran mereka tumbuh dalam keadaan yang dinamakan secure attachment, suatu suasana yang aman, hingga mereka akan mempunyai kepribadian yang baik," tutur dr. Utami Roesli, SpA, MBA. Itu sebab, ASI peras hanya dianjurkan bagi bayi-bayi yang ibunya bekerja. "Bila ibu tak bekerja atau si bayi bisa dibawa ke tempat di mana ibunya berada, harus diusahakan breast feeding atau menyusui langsung, bukan ASI peras," lanjut ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu RS Sint. Carolus, Jakarta ini. Jadi, Bu, hanya bila situasi dan kondisinya tak memungkinkan untuk menyusui langsung, barulah si kecil boleh diberi ASI peras/perah. "Ibaratnya, tak ada rotan, akar pun jadi."

POMPA PISTON
Namun sebelum kita memberikan ASI peras pada si kecil, ada beberapa "aturan" yang penting diperhatikan. Pertama, sebelum si kecil berusia 4 bulan, sebaiknya ASI peras/perah yang diberikan jangan menggunakan dot dulu karena si kecil akan "bingung puting." Maksudnya, ia akan susah untuk kembali menyusu dengan benar pada payudara ibu. Kedua, bila sudah berada satu atap lagi dengan si kecil, hendaknya ASI peras yang masih ada jangan diberikan lagi, tapi bayi harus menyusu langsung pada ibu. Bukankah tindakan menyusui adalah rotan? Jadi, bila ada rotan, mengapa harus menggunakan akar? Adapun cara "menabung" ASI peras, yang paling baik dan efektif dengan menggunakan alat pompa ASI elektrik. Hanya saja, harganya relatif mahal.
Lagi pula, masih ada cara lain yang lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu piston atau pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini memang seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan, yaitu setiap jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanannya bisa diatur. Ironisnya, pompa-pompa yang ada di Indonesia jarang sekali berbentuk suntikan, lebih banyak berbentuk squeeze and bulb. Padahal, harga kedua pompa tersebut relatif sama. Namun bentuk squeeze and bulb tak pernah dianjurkan banyak ahli ASI. Soalnya, pompa seperti ini sulit dibersihkan bagian bulb-nya (bagian belakang yang bentuknya menyerupai bohlam) karena terbuat dari karet hingga tak bisa disterilisasi. Selain itu, tekanannya tak bisa diatur, hingga tak bisa sama/rata.

MEMERAH DENGAN JARI
Tentu saja ada yang lebih murah ketimbang pompa-pompa ASI tadi, yaitu memerah dengan jari. Cara back to nature ini amat sederhana dan tak perlu biaya. Namun agar hasil perahannya memuaskan, kita perlu mengenal sedikit anatomi payudara. Seperti dijelaskan Utami, payudara terdiri tiga komponen yang prinsipil, yaitu "pabrik" (di daerah berwarna putih), saluran, dan "gudang" (di daerah warna cokelat atau areola) ASI. Ketiganya seperti bejana berhubungan. "ASI diproduksi di 'pabrik'nya yang berbentuk seperti kumpulan buah anggur. Setiap 'pabrik' ASI dilalui otot-otot. Bila otot-otot ini mengkerut, ia akan memompa ASI ke salurannya menuju 'gudang'. Nah, agar pabrik memproduksi ASI lagi, syarat utamanya ASI di 'gudang' harus habis lebih dulu. Bila 'gudang' kosong, barulah 'pabrik' akan mengisinya kembali, begitu seterusnya," papar Utami. Jadi, pada prinsipnya kita harus bisa mengeluarkan ASI yang ada di "gudang". Caranya, tempatkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi areola, jangan sampai menggeser ke puting. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat tertekan. Ulangi pada sisi payudara lain, dan jika diperlukan, pijat payudara di antara waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada payudara kedua. Letakan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang diperas.

CARA MENYIMPAN
Sebenarnya, tutur Utami, memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Bila kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar. Jadi, kita harus menekan agak ke belakang. "Bila tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah. Mungkin cara memerah susunya seperti melakukan massage payudara. Ini tak akan mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada massage payudara adalah 'pabrik' ASI bukan 'gudang'nya. Kan, kita tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari 'pabrik' tapi harus melalui 'gudang' dulu." Jadi, bila tekniknya sudah benar, lama-kelamaan memerah ASI akan menjadi pekerjaan biasa.
Waktu yang dibutuhkan pun tak sampai setengah jam, tapi susu yang terkumpul bisa mencapi 500 cc, lo. Setelah diperah, ASI harus di simpan dengan baik agar dapat bertahan lama. Menurut Utami, di udara terbuka, ASI perah bisa tahan 6-8 jam, tapi bila ditaruh di kantong plastik lalu dimasukan termos dan diberi es batu, akan tahan kira-kira 1X 24 jam. Lain lagi bila ASI perah dimasukan di lemari es, bisa tahan 2X24 jam. Sedangkan bila dimasukkan dalam freezer, bisa tahan 3 bulan. Namun dari semua cara penyimpanan tadi, lebih dianjurkan untuk memasukkan ASI ke dalam termos dan lemari es. "Sudah dibuktikan, lo, ASI perah yang dimasukkan ke termos dan lemari es tak mengalami perubahan komposisi gizi sama sekali. Hanya mungkin warna dan bentuknya saja yang berubah." Tak demikian halnya jika dimasukkan dalam freezer, "ASI akan mengalami perubahan dalam hal jumlah imunoglobulin, yaitu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, karena ada yang mati akibat kedinginan."

SUAPI PAKAI SENDOK
Selanjutnya, ketika ingin memberikan ASI perah pada si kecil, kita harus menghangatkannya dulu. Namun jangan dipanaskan di atas api, lo, karena mengakibatkan beberapa enzim penyerapan mati kepanasan. Beberapa buku dari luar menganjurkan untuk menyiram ASI dengan running tap water, tapi di Indonesia, kan, jarang ada keran yang berisi air hangat. Jadi cukup dengan mangkuk yang diisi air hangat (suhu airnya sama dengan suhu air yang biasa kita gunakan untuk mandi atau suhu tubuh). Adapun lama penghangatan tergantung suhu ASI, tapi prinsipnya buatlah suhu ASI seperti suhu tubuh karena akan menyerupai ASI yang dikeluarkan langsung. Nah, setelah selesai bisa langsung diberikan pada bayi. Namun cara pemberiannya jangan pakai botol susu dan dot, melainkan disuapi pakai sendok.

Kalau si kecil langsung menyusu dari botol, lama-lama ia jadi "bingung puting". Jadi, ia hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke mulut bayi. Jadi, kalau si kecil sudah "bingung puting", tak heran bila ia gagal mengeluarkan ASI di "gudang"nya. Salah satu tanda posisi si kecil salah menyusu ialah payudara ibu lecet. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Tak usah cemas si kecil akan kekurangan ASI berapapun jumlah ASI perah yang dikeluarkan. Memang, pada awalnya si kecil akan gelisah dengan jumlah yang mungkin lebih sedikit dari biasanya, tapi bayi akan cepat beradaptasi, kok. "Maksimal pada hari keempat, bayi akan sudah terbiasa.

Seberapa pun ASI yang ada, akan diminum. Kalau ditinggali 500 cc, akan diminum; begitu juga 300 cc, bahkan 200c. Namun ketika ibunya datang, ia akan minum habis-habisan. Jadi, bayi tak akan kekurangan ASI. Itu sudah dibuktikan, lo," tutur Utami. Nah, Bu, tak ada lagi yang perlu dicemaskan, bukan? Ingat, lo, meski bunda bekerja, si kecil tetap bisa mendapatkan ASI ekslusif!

Jangan Cepat-Cepat Mengganti Asi Dengan Susu Formula
Banyak ibu mengira ASI-nya sedikit hingga si kecil pun diberikan susu formula. Padahal, tegas Utami, tak ada ibu yang kekurangan ASI. "Jika bayi kekurangan ASI, bukan lantaran ibunya yang tak bisa memproduksi susu sebanyak yang diperlukan bayi, melainkan bayinya yang tak bisa mengambil dari si ibu sebanyak yang diperlukan," terangnya. Jadi, jangan dibalik, ya, Bu! Nah, mengapa si kecil tak bisa mengambil ASI sebanyak yang ia perlukan, tak lain lantaran cara menyusunya yang salah. Jadi, kalau si kecil harusnya memperoleh ASI sebanyak 100 cc, misal, tapi karena cara menyusunya salah hingga yang didapat cuma 50 cc, akibatnya yang dipasok "pabrik" pun cuma 50 cc. Itu sebab, harus diperhatikan betul cara menyusu pada si kecil. Yang benar, seperti sudah diutarakan di atas, yaitu seluruh areola ibu masuk ke mulut si kecil. Faktor lain yang membuat si kecil kekurangan ASI lantaran ibu mengintervensi bayinya dengan macam-macam. Antara lain, begitu lahir si kecil langsung diberi susu formula yang sebetulnya enggak perlu. Belum lagi ketika memberi ASI perah pakai botol susu dan dot, bukan disuapi pakai sendok.

Persiapan Memerah
Waktu yang paling tepat untuk memerah ASI ketika payudara sedang penuh, bisa diulang kembali sekitar 3-4 jam. * Alat-alat yang akan digunakan untuk memerah harus dibersihkan/disetrilisasi lebih dulu. Sebaiknya selesai memerah, alat-alat tersebut langsung dibersihkan hingga tetap terjaga kebersihannya. * Ketika memerah, sebaiknya ibu dalam keadaan tenang dan nyaman. Pilih ruangan yang memungkinkan ibu tak terganggu apa pun. Lebih baik lagi bila si kecil ada yang menjaga hingga konsentrasi ibu tak terganggu. * Cuci tangan dengan sabun dan air tiap kali hendak mulai memerah, sedangkan payudara cukup dicuci dengan air. Jangan gunakan sabun atau apa pun pada puting.

Minumlah satu gelas air/sari buah/susu/secangkir sup atau kacang ijo sebelum memerah ASI.

ASI Eksklusif Bikin Anak Cerdas Dan Mandiri


Ternyata, memberi ASI bukan sekadar membuat kenyang bayi. Nutrien khususnya membantu otak berkembang optimal. Sementara suasana yang diciptakan akan membentuk anak jadi pribadi yang tangguh. Anak sehat, cerdas, dan berkepribadian baik memang dambaan setiap orang tua. Salah satu langkah awal penting untuk mewujudkannya adalah pemberian makanan pertama dengan kualitas dan kuantitas optimal. Soalnya gangguan gizi pada masa bayi dapat menghambat pertumbuhan otak, yang tentu berpengaruh pada perkembangan kecerdasan bayi. Fakta-fakta ilmiah membuktikan, bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas bila diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 4 - 6 bulan pertama kehidupannya. "ASI eksklusif, lebih tepat disebut pemberian ASI secara eksklusif, artinya hanya memberi ASI pada bayi," tutur dr. Utami Roesli SpA.MBA. Bayi tak mendapat tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim.

Siasati faktor lingkungan Ada dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan. Yang pertama adalah faktor genetik atau bawaan dari orang tua. Faktor lain adalah lingkungan. Faktor ini akan menunjang apakah faktor genetik bisa berkembang optimal. Berbeda dengan faktor genetik yang tidak dapat direkayasa, faktor lingkungan punya banyak sisi yang dapat dimanipulasi. Secara garis besar ada tiga jenis faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan. Di antaranya pertumbuhan fisik biomedis otak. Untuk ini, nutrisi berperan sangat penting. Makanan dengan kualitas kadar gizi dan kuantitas yang optimal akan mendukung pertumbuhan otak yang optimal pula.

Selanjutnya, pertumbuhan emosi dan sosial yang mengutamakan pemberian kasih sayang pada anak. Anak yang merasa disayangi akan mudah menyayangi lingkungan. Ia pun mudah bersosialisasi serta menjalin hubungan yang memuaskan. Kebutuhan lain adalah stimulasi atau rangsangan sejak dini, bahkan sejak janin dalam kandungan. Para ahli membuktikan, dengan pemberian stimulasi terus-menerus sampai dua tahun, IQ anak pada usia 4 - 5 tahun dapat
ditingkatkan 15 - 30 poin.

Lompatan Pertumbuhan Otak Kata cerdas selalu segera diasosiasikan dengan otak. Otak, salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia, tumbuh sangat cepat selama kehamilan. Otak bayi terbentuk segera setelah pembuahan. Otak bayi lahir telah mencapai pertumbuhan 25% dari otak dewasa, dan mengandung 100 miliar sel otak (neuron), kira-kira sebanyak bintang di Bima Sakti. Di usia setahun, pertumbuhannya mencapai 70% dari otak dewasa, selain itu 70 - 85% neuron yang ada sudah terbentuk secara lengkap. Di usia tiga tahun, otak anak telah sebesar 90% otak dewasa. Pada periode sejak terjadi konsepsi sampai bayi berusia setahun terjadi pertumbuhan otak yang cepat yang dinamai Periode Lompatan Pertumbuhan Otak atau Periode Pertumbuhan Otak Cepat (Brain Growth Spurt). Pada periode ini neuron sangat peka dan sangat dipengaruhi oleh situasi lingkungan. Maka periode ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kecerdasan anak.

Pertumbuhan otak terbagi atas dua stadium. Stadium pertama adalah stadium pembentukan neuron, sedangkan stadium kedua adalah stadium pembesaran dan pematangan neuron. Para pakar membuktikan, segera setelah terjadi pembuahan, mekanisme pembentukan neuron bekerja sangat cepat untuk menghasilkan neuron berjumlah ratusan miliar. Pembentukan ini hanya berlangsung sampai usia kehamilan 5 bulan, setelah itu neuron tak terbentuk lagi. Bila gizi ibu hamil baik, di akhir stadium pertama akan terbentuk neuron muda yang sangat banyak. Setelah itu, pertumbuhan otak hanya mencakup pembesaran neuron yang sudah terbentuk agar lebih lengkap dan kompleks. Cabang-cabang neuron, dendrit dan axon, akan bertambah jumlah dan panjangnya. Selain itu, terjadi penambahan hubungan antarsel. Di fase ini dengan sangat cepat pula terjadi proses myelinisasi, atau proses pembalutan neuron oleh myelin agar tidak terjadi arus pendek.

Gizi bayi yang baik dapat mempercepat pembentukan myelinisasi, apalagi bila disertai rangsangan. Makin banyak rangsangan yang didapat, akan makin banyak pula cabang neuron yang terbentuk. Maka, komunikasi antar sel-sel otak juga akan baik. Rangsangan pada panca indra janin sangat baik untuk menjaga agar otak tetap dapat tumbuh. Nutrien khusus hanya dalam ASI Mengingat perkembangan kecerdasan anak berkaitan erat dengan pertumbuhan otak, maka faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak bayi adalah nutrisi atau gizi yang diberikan. Terlebih pemberian nutrisi pada Periode Lompatan Pertumbuhan Otak. Periode ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena kesempatan macam ini tak akan terulang lagi selama masa tumbuh kembang anak.

Usahakan bayi dapat menerima nutrisi dengan kualitas dan kuantitas optimal untuk pertumbuhan otaknya. Kekurangan gizi pada Periode Lompatan Pertumbuhan Otak akan menghambat atau mengganggu pertumbuhan otak, yang berakibat akan kurang optimalnya perkembangan kecerdasan anak. Bayi yang menderita kurang gizi berat di masa pertumbuhan otak ini akan mengalami berkurangnya jumlah sel otak sebanyak 15 - 20%. Namun syukurlah, alam telah membekali manusia dengan "obat" pencegah gangguan gizi pada periode ini, yaitu ASI. Pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 4 - 6 bulan akan menjamin tercapainya pertumbuhan otak secara optimal. Alhasil, pengembangan potensi kecerdasan anak jadi optimal pula.
Selain nutrien ideal dengan komposisi yang tepat dan sesuai kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien-nutrien yang perlu untuk otak bayi agar tumbuh optimal. Beberapa nutrien untuk pertumbuhan otak bayi di antaranya taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur khusus, laktosa atau hidrat arang utama dari ASI, dan asam lemak ikatan panjang - antara lain DHA dan AA yang merupakan asam lemak utama dari ASI. Pada susu sapi nutrien-nutrien khusus itu tidak ditemukan - misalnya taurin -, kalaupun ada hanya sedikit sekali, seperti laktosa dan asam lemak ikatan panjang. ASI pun bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Sebenarnya bayi sudah dibekali immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) yang didapat dari ibunya melalui plasenta. Tapi, segera setelah bayi lahir kadar zat ini akan turun cepat sekali. Tubuh bayi baru memproduksi immunoglobulin dalam jumlah yang cukup pada usia 3 - 4 bulan. Saat kadar immunoglubolin bawaan menurun, sementara produksi sendiri belum mencukupi, bisa muncul kesenjangan immunoglobulin pada bayi.

Di sinilah ASI berperan. Ia bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesenjangan yang mungkin timbul. ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur. Bahkan Colostrum (cairan pertama yang mendahului ASI) mengandung zat immunoglobulin 10 - 17 kali lebih banyak dari ASI! Fakta membuktikan, angka kematian dan angka terkena penyakit bayi penerima ASI-eksklusif jauh lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI-eksklusif. Wajar bila anak yang sehat akan lebih berkembang kepandaiannya daripada anak yang sering sakit, apalagi bila sakitnya berat.
Memberikan rasa aman Proses pemberian ASI eksklusif ternyata juga memenuhi kebutuhan awal kasih sayang dan emosi pada bayi. Bayangkanlah bila Anda seorang janin dalam rahim. Anda merasa aman, terlindungi, dan hangat, dalam ruang gerak terbatas didekap oleh dinding rahim (skin to skin contact), serta dibelai oleh hangatnya cairan ketuban. Belum lagi terdengar dendang bunyi detak jantung serta gerakan pernapasan ibu yang ritmis menenangkan. Tiba-tiba Anda "terlempar" ke ruangan tanpa batas gerak, dingin, tanpa belaian dan dekapan ibu. Di dunia yang dingin ini, seketika lenyap pula bunyi detak jantung serta gerakan pernapasan ibu, digantikan oleh suara dan bunyi hiruk pikuk. Perubahan suasana yang tak menyenangkan itu tidak akan berlarut-larut menghantui bayi, bila ia mendapat ASI secara eksklusif. Ia akan sering dalam dekapan ibu saat menyusu, mendengar detak jantung ibu, dan gerakan pernapasan ibu yang telah dikenalnya. Ia juga akan sering merasakan situasi seperti saat dalam kandungan: terlindung, aman dan tenteram. "Untuk mencapai kondisi itu kini di Barat mulai dilakukan metode menempatkan ibu seranjang dengan bayinya, seperti cara 'kelonan' masyarakat kita," ujar Utami.

Jalinan kasih sayang yang baik adalah landasan terciptanya keadaan yang disebut secure attachment. Anak yang tumbuh dalam suasana aman akan menjadi anak yang berkepribadian tangguh, percaya diri, mandiri, peduli lingkungan dan pandai menempatkan diri. Pemberian ASI secara eksklusif juga memenuhi kebutuhan awal stimulasi. Saat menyusui umumnya ibu-ibu akan membelai, bicara, bernyanyi pada si bayi. Lirik lagu akan merangsang otak bagian kiri sedangkan melodinya akan merangsang otak sebelah kanan. Belum lagi sentuhan dan usapan tangan ibu. Inilah stimulasi awal bagi anak. Para ahli membuktikan, bayi yang mendapat ASI eksklusif mempunyai perbendaharaan kata-kata yang secara bermakna lebih banyak. Hasil penelitian terhadap 1.000 bayi prematur membuktikan, bayi-bayi prematur yang mendapat ASI eksklusif mempunyai IQ lebih tinggi secara bermakna yaitu 8,3 poin lebih tinggi.
Sementara penelitian Dr. Riva dkk. menunjukkan anak-anak usia 9,5 tahun yang ketika bayi mendapat ASI eksklusif, ditemukan memiliki IQ mencapai 12,9 poin lebih tinggi. Ayah pun mengganti popok Namun memberikan ASI ekslusif memang memerlukan tekad kuat seorang ibu. Muasalnya, kemampuan ibu untuk menyusui sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi. Keadaan tegang dan depresif akan berakibat turunnya refleks penyaluran susu, yaitu refleks yang bertugas mengalirkan ASI dari pabrik susu (mammary alveolus) ke gudang susu (sinus lactiferous ). Maka, bayi bisa kelaparan kekurangan ASI.

Sebaliknya kondisi tenang akan berpengaruh positif bagi produksi ASI. "Di sinilah pentingnya dukungan suami, terutama dalam menghadapi pihak-pihak yang dapat melemahkan semangat ibu dalam upaya pemberian ASI eksklusif," tutur Utami yang aktif mengkampanyekan pemberian ASI ekslusif. Ada banyak hal yang dapat dilakukan seorang ayah. Di antaranya menunjukkan pada si ibu persetujuan dan kegembiraannya akan pilihan untuk memberikan ASI eksklusif, atau menunjukkan pada semua orang ia sangat mendukung upaya pemberian ASI. Dukungan praktis lainnya seperti membantu ibu merawat bayi, apakah mengganti popok, mensendawakan bayi setelah selesai menyusu, menggendong, memandikan, memijat bayi secara teratur, atau memberi ASI perah pada si bayi bila ibu bekerja. Ibu bekerja pun tidak perlu berhenti memberi ASI secara eksklusif selama sedikitnya 4 bulan, kalau bisa 5 bulan, meski cuti hamil cuma 3 bulan. Selama ibu tidak di rumah, bayi mendapat ASI perah yang telah diperah sehari sebelumnya. ASI perah tahan selama 24 jam di dalam termos es yang diberi es batu atau lemari es. Dengan penanganan yang benar tak ada beda antara kualitas maupun kuantitas ASI dari ibu yang bekerja dengan ibu yang tidak bekerja. "Tapi, ia harus tahu cara yang benar dalam mengosongkan payudara.

Bagi yang kesulitan memproduksi ASI, harus dicari pokok penyebabnya, karena masalah-masalah itu selalu bisa dicari jalan keluarnya," tutur dokter sambil menunjukkan foto pasiennya yang meski berbadan mungil namun sangat berlimpah produksi ASI-nya. Ia menambahkan, di antara sejumlah wanita yang mengaku tak bisa memproduksi ASI sebenarnya hanya sebagian kecil yang benar-benar mengalami masalah serius.

Sementara pada sebagian besar lainnya masalah itu teratasi dengan informasi tentang teknik menyusui yang benar dan faktor-faktor penyebab terhambatnya produksi ASI. Maka tempat ibu bekerja mutlak memberikan kemudahan, misalnya dengan memberikan sarana ruangan untuk memerah ASI, dan izin waktu untuk dapat memerah ASI. Tempat kerja yang memberi kemungkinan bagi karyawatinya untuk dapat berhasil menyusui secara eksklusif disebut Tempat Kerja Sayang Ibu. Pemberian ASI, terutama eksklusif, tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tapi juga ibu, ayah, perusahaan tempat ibu bekerja dan bagi bangsa

Pentingnya ASI untuk Bayi

Pentingnya ASI

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.

Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.

Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.

Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.

Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung.

Fakta tentang "Makanan Paling Segar" [ASI]
Full hygiene may not be established in water or foodstuffs other than mother’s milk.
Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.

Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – , memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara yang paling bersih dan sehat.

ASI dan Kecerdasan
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.

Apakah ASI Dapat Memerangi Kanker?
Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan yang telah terbit, melindungi bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupun secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah ditumbuhkan di dalam laboratorium tanpa merusak sel yang sehat mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund, Swedia, memimpin kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini. Kelompok yang berpusat di Universitas Lund ini menjelaskan kemampuan ASI dalam memberikan perlindungan melawan beragam jenis kanker sebagai penemuan yang ajaib.

Awalnya, para peneliti memberi perlakuan pada sel-sel selaput lendir usus yang diambil dari bayi yang baru lahir dengan ASI. Mereka mengamati bahwa gangguan yang disebabkan oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal sebagai pneumonia berhasil dengan mudah dihentikan oleh ASI. Terlebih lagi, bayi yang diberi ASI mengalami jauh lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula, dan menderita jauh lebih sedikit infeksi saluran pernapasan. Pasca serangkaian penelitian, diperlihatkan bahwa ASI juga memberikan perlindungan melawan kanker. Setelah menunjukkan bahwa penyakit kanker getah bening yang teramati pada masa kanak-kanak ternyata sembilan kali lebih sering menjangkiti anak-anak yang diberi susu formula, mereka menyadari bahwa hasil yang sama berlaku pula untuk jenis-jenis kanker lainnya. Menurut hasil penelitian tersebut, ASI secara tepat menemukan keberadaan sel-sel kanker dan kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha-lac (alphalactalbumin), yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaan se-sel kanker dan membunuhnya. Alpha-lac dihasilkan oleh sebuah protein yang membantu pembuatan gula laktosa di dalam susu.

Berkah Tanpa Tara Ini Adalah Karunia Allah
Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya: ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..." (QS, Al Baqarah, 2:233)

Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi di dalam tubuh sang ibu.

Tips Memperkenalkan Makanan Padat

Tanda-tanda sudah siap diberikan makanan padat:
• Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher
• Sudah bisa duduk sendiri
• Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.
• Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
• Terbiasa pada tekstur dan makanan baru
• Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
• Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya
• Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan menutup mulut rapat-rapat.

Tips memperkenalkan makanan padat :
  1. Perkenalkan hanya satu jenis makanan baru dan berikan selama 2 sampai 4 hari sebelum perkenalkan makanan yang lain untuk memastikan bayi anda tidak alergi terhadap makanan tersebut.
  2. Urutan pemberian makan:
    • Mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang paling tidak menyebabkan alergi (kadar protein paling rendah), yairtu serelia (beras merah, beras putih, havermut). Campurkan dengan ASI, air atau susu formula hingga semi-cair.
    • Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis menjadi tidak menarik untuk bayi. Mulailah dengan sayuran yang rasanya hambar seperti kentang, kacang hijau, labu, zucchini, baru kemudian perkenalkan buah seperti pisang, alpukat, apel, pir, blewah, timun suri.
  3. Pangku bayi anda atau dudukkan di kursi makan atau tempat duduk bayi saat anda menyuapi bayi anda.
  4. Posisi makan yang semestinya adalah digendong anda atau didudukkan di tempat duduk bayi – pilihlah posisi yang paling aman untuk anda dan bayi anda.
  5. Mulai pemberian makanan padat secara bertahap.
    • Untuk mempermudah peralihan, mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang sudah dikenalnya – ASI atau susu formula. Mulailah pemberian makanan padat dengan meletakkan sedikit makan di ujung sendok dan letakkan sendok tersebut di tengah lidah bayi. Lihat reaksi bayi anda. Anda mungkin akan mendapatkan senyum tanda persetujuan atau seringai tanda tidak setuju. Cobalah untuk memperkenalkan satu makanan baru selama tiga kali. Ada kemungkinan bayi anda makan dengan tidak teratur. Ingatlah bahwa pada usia ini anda hanya memperkenalkan bayi anda pada makanan dan tekstur baru.
  6. Ketahui kapan harus berhenti memberi makan.
    • Bayi anda akan berhenti makan bila dia sudah kenyang. Jangan memaksa untuk tetap memberi makan. Apabila bayi anda sudah kenyang dia mungkin akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut: mengatupkan bibir, menutup mulut, muntah, memainkan atau menggigit puting, memalingkan wajah dari sendok yang didekatkan ke mulutnya, menyandarkan tubuh ke belakang, makan atau minum lebih sedikit dan tertidur. Penting bagi bayi anda untuk merespon tanda-tanda lapar yang timbul dari dalam dirinya sendiri sebagai dasar dari kebiasaan makan yang sehat untuk sepanjang hidupnya.
  7. Berikan makanan tanpa tambahan gula atau garam.
    • Bayi anda tidak membutuhkan tambahan gula atau garam. Menambahkan bahan-bahan tersebut tidak akan memperbaiki nilai nutrisi dari makanannya dan membuat bayi Anda menetapkan makanan seperti ini sebagai standar pilihan makanan di masa mendatang.
  8. Jangan berikan madu selama 1 tahun pertama.
    • Madu tidak boleh diberikan untuk bayi dibawah 12 bulan. Jangan tambahkan madu pada makanan bayi anda atau mencelupkan dotnya ke dalam madu. Madu terbukti dapat menyebabkan penyakit serius, botulisme yang dapat menyebabkan kematian.
  9. Botol harus digunakan untuk cairan seperti susu formula atau air putih BUKAN untuk makanan.
  10. Apabila tidak direkomendasikan oleh DSA anda, jangan masukkan jus buah, cereal atau makanan semi cair/padat lainnya ke dalam botol susu karena dapat menyebabkan bayi anda makan terlalu banyak.
  11. Gunakan boks bayi untuk tidur, bukan untuk makan.
  12. Tidur dengan botol susu bisa meyebabkan berbagai masalah untuk bayi anda.
    • Botol berisi susu, jus atau cairan lain yang mengandung gula bisa berkumppul di gigi bayi anda dan menyebakan terjadinya pembusukan gigi, yang disebut nursing-bottle caries – karies susu.*
    • Minum dari botol sambil tiduran bisa menyebabkan infeksi telinga bagian tengah.
    • Anda pasti tidak menginginkan botol tersebut menjadi empeng (pemberi rasa aman/pengganti ibu). Bangun kebiasaan untuk menyelesaikan minum susu atau makan sebelum menidurkan bayi anda.

Cara Memandikan Bayi yang Benar

Mempersiapkan Mandi sang Bayi

* Selalu rencanakan ritual mandi bayi anda. Pastikan semuanya siap sebelum mulai memandikan bayi. Ini akan membikin lebih mudah dan aman.

* Kalau anda bisa, turunkan suhu airnya sampai 40 derajad celsius. Ini membikin bayi lebih nyaman. Isilah bak mandinya dengan aer hangat. Selalu test airnya terlebih dahulu dengan lengan atau siku anda. Airnya haruslah hangat dan nyaman, bukan panas.

* Pastikan segala keperluan buat mandi tersedia. Anda bisa menyediakan sabun lembut, bola-bola kapas dan sebuah popok bersih di wadahnya masing-masing. Lalu bawalah wadah yan gsudah berisi peralatan mandi itu dengan handuk dan kain pembilas ke ruangan dimana anda akan memandikan bayi. Kalau semuanya sudah siap, ambillah bayi anda.

* Kalau anda kelupaan suatu barang, anda harus membawa bayi anda untuk mengambil barang yang kelupaan itu. Ini agak susah untuk dilakukan apalagi kalau bayinya masih licin dan basah.

* Jangan pernah meninggalkan bayi anda sendiri di bak mandi.

Sebaiknya tidak usah menjawab telpon masuk atau dering bel di pintu selagi anda memandikan anak. Kalaupun anda mau lakukan itu, ambil bayi anda dan bawa juga bersama anda. Jika pasangan anda, famili atau teman-teman anda sering menelpon anda, kasih tahu mereka jam-jam anda memandikan bayi. Katakan pada mereka bahwa anda tidak akan menjawab telpon atau membukakan pintu selama jam-jam tersebut.

Memandikan bayi anda
Bayi anda pertama-tama akan memrlukan spons pembasuh. Mandikan bayi anda dengan spons pembasuh yang lembut terlebih dahulu sebelum puput tali pusernya atau sembuh luka sunatnya (kalau ada). Setelah itu barulah bayi anda boleh memakai bak mandi.

Isi sebuah ember besar atau wadah air yang besar dengan air hangat: gunakan pergelangan tangan ataupun siku anda untuk memastikan suhu yang tepat. Pastikan airnya tidak terlalu dingin ataupun panas. Air yang masih panas akan sangat berbahaya.

Ambil ember air hangat dan sebuah pembasuh lembut di tempat dimana anda akan memandikan bayi anda.

Ambil tempat buat memandikan bayi yang bersuhu hangat dan jangan di tempat yang banyak anginnya. Tentunya anda tidak mau bayi anda kedinginan. Anda bisa menaruh bayi anda di handuk mandi di permukaan yang datar. Jika anda menaruh bayi anda di atas meja, pastikan tidak akan menggelinding. Jangan tinggalkan bayi anda sendirian sedetik pun, ingat itu!

Copot pakain bayi anda. Celupkan pembilas mandi di air hangat dan peres sampai hanya terasa basah saja. Gunakan pembasuh lembut yang sudah basah itu untuk membasuh tubuh bayi anda dengan pelan dan lembut. Bilas kepala dan lehernya, belakang telinga, dan diantara jari tangan maupun kaki.

Bayi yang baru lahir tidak perlu mandi setiap hari. Cukup bersihkan mukanya, leher dan area perpopokan jikalau mereka kotor.

Lembutlah ketika memandikan bayi anda

* Anda bisa menggunakan bathtub anda, kitchen sink atau bak mandi bayi dari plastik. Gunakan sesuatu untuk membersihkan dan mengelap bak mandi bayi anda biar tidak mudah tergelincir atau kepleset. Jika anda menggunakan busa buat membersihkan bak mandi bayi, itu perlu sering-sering dikeringkan tiap kali selesai digunakan. Ini berguna untuk mencegah perkembangbiakan kuman dan bakteri. Atau anda bisa mengeringkan bak mandi bayi dengan handuk kering. Pastikan cuci dan keringkan handuk itu tiap kali selesai digunakan.

* Gunakan lap pembasuh bayi yang bersih, tanpa sabun, untuk membasuh mukanya. Basuhlah bagian luar dan dalam di tiap-tiap kupingya dan bilas dan keringkan lehernya juga.

* Jangan pernah menggunakan sabun busa atau detergen di air mandi bayi karena bisa menyebabkan ruam dan kulit mengelupas.

* Gunakan bola-bola kapas ataupun cotton pads untuk membersihkan mata bayi anda sebelum menaruhnya di bak mandi. Pastikan anda tahan bagian kepala bayi ketika di dalam bak mandi.

* Basuhlah rambut bayi anda dan bilas dengan penuh kelembutan, gunakan sabun dan shampo khusus bayi. Kerjakan hal ini hanya sekali atau dua kali seminggu saja. Bialslah dengan kain basah. Pastikan tidak ada busa sabun yang masuk mata bayi anda. Basuhlah badannya, dumulai dari bagian dada. Setelah dibersihkan dengan kain lembut, bilaslah kain itu dan gunakan sekali lagi untuk membilas bayi. Keringkan bayi anda dengan handuk kering lembut dan bersih. Selalu pastikan dia tertutup. Pastikan bayi anda selalu hangat dan kering dengan menyelimutinya dengan handuk bersih setelah dimandikan.